Lab KPAK PETANI Sebut Aparat Lambat Tangani Karhutla di Perbatasan Dumai Bengkalis  

Jumat, 28 April 2023 | 19:17:50 WIB
Ket foto: Potongan video Karhutla perbatasan Dumai-Bengkalis pada, Rabu, 19, April, 2023, diambil dari udara sekitar jam 11 hinga 12 WIB siang sudah semakin membesar menuju Jalan Parit Purba. (Dok.Bukamata.co)

ANALISD.com, Pekanbaru - Laboratorium Kedaulatan Pangan Agribisnis Kerakyatan Persaudaran Mitra Tani Nelayan Indonesia ( Lab KPAK Petani) menilai aparat lamban mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang semakin meluas.

Hal tersebut disampaikan Kepala Lab KPAK PETANI, Sahat Mangapul, kebakaran hutan dan lahan di perbatasan Dumai dan Bengkalis Provinsi Riau karena petugas berwenang lamban dan tidak cepat tanggap sehingga kebakaran meluas. 

"Tindakan mematikan awal titik api lambat, tidak cepat tanggap," ujar dia seperti dilansir bukamata.co, Kamis (27/4/2023) di Pekanbaru.

Kawasan gambut yang terbakar di Pelintung-Tanjung Leban perbatasan Dumai dan Bengkalis itu kejadiannya sudah berulang-ulang. Bahkan dia mengungkapkan saat aksi pemadaman Karhutla itu, Kapolres Dumai sempat marah-marah ke petani yang lagi istirahat makan habis memadamkan api.

Dia juga mengungkapkan bahwa lokasi kebakaran masuk Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Sungai Rokan-Sungai Siak Kecil.

"Pada, Selasa, 18, April, 2023, jam 16.49 seorang petani mengirim gambar melalui pesan Whatsapp dengan tulisan  “info kebakaran bang sambil menyertakan video, infonya dibelakang kebun Pak Imam. Pak Imam ini Asisten Manager di perkebunan sawit PT MNI ( Mutiara Naga Indonesia) punya kebun sawit di Jalan Parit Purba . PT MNI ini mempunyai perkebunan sawit di sekitar areal gambut kebakaran ini," beber Sahat.

Bahkan petani tersebut kata dia mengambil video di sekitar titik 1,2 KM jalan awal Parit Purba Simpang tiga. Jalan Parit Purba ini terang Sahat adalah jalan lintas Dumai Pelintung menuju Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis tak jauh dari kawasan industry Dumai Wilmar.

Titik lokasi video info kebakaran tersebut kata Sahat diperkirakan 800 M sampai dengan 1000 M arah ke timur dari titik 1,8 km jalan Parit Purba yaitu ke timur dari kebun Imam.

Menurut Sahat, tindakan mematikan awal titik api lambat. Karena kata dia, pada, Selasa, 18, April, 2023, info kebakaran menurut Ketua RT Pelintung Yusmar Efendi yang mempunyai kebun di lokasi info ini sudah tersebar ke Lurah, Kepala Desa, Manggala Agni, Babinkamtimmas, Babinsa dan BKO di PT MNI.

"Menurut para petani sejak info kebakaran jam 16.49, para petani tidak ada melihat tindakan apapun petugas dan aparat negara yang datang untuk memadamkan api, padahal kejadian kejadian sebelum-sebelumnya jika ada awal titik api, dan segera ditangani kebakaran biasanya bisa tidak meluas dan bisa dipadamkan " ungkap dia.

Sementara kata dia, para petani tidak bisa menuju titik api kebakaran karena tidak mempunyai alat berat yang bisa membuka jalan hutan semak-belukar dan membuka parit dan embung air.

Para petani hanya bisa menyiram lahan untuk membasahkan lahan yang bisa terjangkau dengan alat mesin air sederhana .

Masih pada, Selasa, 18 ,April, 2023, sekitar jam 20.00 WIB, beberapa petani yang membawa tambahan alat pemadam api tiba di pos satu PT MNI Jalan Parit Purba.

Para petani itu kata Sahat, menanyakan ke sekuriti pos jaga, apakah sudah ada bantuan petugas dari luar untuk memadamkan api. ”Jawaban sekuriti belum ada petugas atau pemadam api yang masuk” ujar Sahat. Dari pos satu ke arah tenggara sudah terlihat nyala merah api yang semakin membesar.

Dan pada, Selasa, 18, April, 2023, sekitar jam 23.00 WIB, Kapten Arh Isnanu yang bertugas di Selat Panjang dan mempunyai kebun disana bertemu dengan para petani.

Informasi dari petani bahwa Kapten Arh Isnanu menyampaikan ke para petani meskipun dirinya tidak bertugas di Dumai lagi, dia bilang dirinya sudah menelepon Manggala Agni, BPBD, Babinsa dan Babinkamtibmas dan BKO di PT MNI.

"Pak Joko sejak saya dapat informasi ada kebakaran, PT MNI yang sangat dekat disini, kenapa tidak menurunkan alat berat dan petugasnya untuk segera memadamkan api, ini pembiaran, sangat berbahaya jika api meluas. Pak Joko BKO di perkebunan sawit PT MNI juga hadir dipertemuan malam itu " tutur Sahat.

Dan pada, Rabu, 19, April, 2023, jam 00.57 WIB gambar api merah membara semakin meluas. Sementara kata dia para petani berdebat dengan Manggala Agni karena masalah wilayah Dumai Bengkalis.

Baru lah kata dia, pada, Rabu 19 April 2023 jam 10.00 WIB tim dari Manggala Agni sudah mulai datang untuk survei kebakaran, helikopter dan drone sudah muilai melintas di udara.

Pada, Rabu, 19, April, 2023, jam sekitar jam 11.00 WIB api sudah sampai ke Jalan Parit Purba di titik 1,25 KM. Petugas Kebakaran BPBD dan Manggala Agni asal Dumai mulai madamkan api di kebun masyarakat yang apinya sudah sampai di pinggiran jalan Parit Purba.

Dan kata dia lagi, pada, Rabu, 19, April, 2023, sekitar jam 11 hingga jam 12 siang terlihat api Karhutla sudah menyebar jauh ke barat menuju jalan Parit Purba.

"Kapolres Dumai marah-marah ke para petani yang lagi makan istirahat lelah padamkan api. Para petani istirahat makan siang setelah ikut memadamkan api di pondok jalan Parit Purba. Kapolres menanyakan “siapa yang mendanai kalian, siapa yang bakar ini. Para petani terdiam ketakutan karena terkejut dibentak-bentak oleh Kapolres, padahal kondisi petani capek luar biasa karena dari tadi malam memadamkan api " kata Sahat.

Sahat juga menerangkan bahwa berdasarkan data BRGM ( Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) kebakaran di KHG Sungai Rokan- Sungai Siak Kecil menyebutkan kebakaran lahan terjadi di Dusun Selingsing, Kelurahan Pelintung, Kecamata Medang Kampai, kota Dumai, Riau masuk dalam KHG (Kesatuan Hidrologis Gambut).

Lokasi kebakaran berada di kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK). Berdasarkan Peta PIR (Peta Indikatif Restorasi) pernah terjadi kebakaran tahun 2015.

Lokasi kebakaran ini berjarak 1,8 km dari sekat kanal yang dibangun BRGM pada tahun 2021. Lokasi kebakaran tanggal 23 April 2023 diitik koordinat 101°39’14” E 1°38’11” N masuk dalam KHG (Kesatuan Hidrologis Gambut) Sungai Rokan –Sungai Siak Kecil.

Lokasi kebakaran berada di kawasan Area Penggunaan Lain (APL). Berdasarkan Peta PIR (Peta Indikatif Restorasi) lokasi kebakaran 2 ini masuk pada prioritas gambut bududaya.

Dengan kejadian Karhutla perbatasan Dumai-Bengkalis itu, PETANI kata Sahat menagih janji Presiden Jokow Widodo (Jokowi) yang menegaskan akan memberhentikan Kapolda, Pangdam, Dandim, jika terjadi Karhutla.

"Akar masalahnya dimana sampai kejadian kebakaran gambut ini berulang-ulang?. Ancaman Presiden Jokowi ternyata tidak di-indahkan karena sejak tahun 2015 dan di ulang lagi.  Lambatnya pemadaman api, ketika api masih kecil dan menjadi besar seperti sekarang ini badan negara mana yang bertanggung jawab?." tukas dia.

Terkini